WELCOME TO MY BLOG

Blog ini aku khususkan buat mahasiswa-mahasiswi Akademi Keperawatan YPPP Wonomulyo sebagai solusi untuk mencari tugas kuliah.add aku di fb reski_shippuuden@yahoo.co.id n jangan lupa koment yaa...................

BLOG INI DIBUAT HANYA SEMATA-MATA SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPUBLIKASIKAN TUGAS KULIAH!!!!!!!

Kamis, 15 April 2010

PROSEDUR PERAWATAN LUKA

DEFINISI LUKA

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan[ R. Sjamsu Hidayat, 1997].

Menurut Koiner dan Taylan luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.

KLASIFIKASI LUKA

Tindakan Thd Luka

Integritas Luka

Mekanisme Luka

Luka disengaja (Intentional Traumatis)

Luka tertutup

Luka terbuka

Luka abrasi

Luka memar

Luka incisi

Luka tidak disengaja (Unintentional Traumatis)

PROSES PENYEMBUHAN LUKA

Fase Inflamasi

Fase Proliferasi

Fase Penyudahan

Terjadi

proliferasi fibroplast

(menautkan tepi luka)

Pembuluh darah terputus,

menyebabkan Pendarahan

dan tubuh berusaha

untuk menghentikannya.

(sejak terjadi luka sampai

hari ke – lima)

Penyerapan kembali

jaringan berlebih.

Pengerutan sesuai

gaya gravitasi.

Perupaan kembali

jaringan yg baru.

Biasanya 3 – 6 bulan.

Proses Pembekuan Darah

Trombosit Trombokinase /

Tromboplastin

Protrombin Trombin

Fibrinogen Fibrin

Faktor Antihemofili

Vit K

Ion Kalsium

KLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKA

Penyembuhan Primer

luka diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan.

Penyembuhan Sekunder

Penyembuhan luka tanpa ada bantuan dari luar (mengandalkan antibodi)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA

Faktor Lokal

Faktor General

Faktor Psikologis

Faktor Gaya Hidup

KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA

Hemorrhage (Perdarahan)

Meningkaynya nadi, meningkatnya pernafasan, Menurunnya tekanan darah, lemah, pasien mengeluh kehausan.

Infeksi

luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar mengeras, leukosit meningkat.

Dehiscene

(tepi sulit/tidak dapat menyatu)

Eviceration

(menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke arah luar melalui incisi)

TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP LUKA

Perawatan Luka Bersih

Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan.

Perawatan Luka Kotor

Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu.

Ciri – ciri :

luka + serum

luka + pus

luka + nekrose

Perawatan Luka Bersih

Tujuan :

Mencegah timbulnya infeksi.

Observasi perkembangan luka.

Mengabsorbsi drainase.

Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.

Indikasi :

Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.

Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada rembesan/ eksudat.

Ingin mengkaji keadaan luka.

Mempercepat debredemen jaringan nekrotik.

Prosedur Perawatan Luka Bersih

Menyiapkan alat

Menyiapkan pasien

Perkenalkan diri

Jelaskan tujuan

Jelaskan prosedur perawatan pada pasien

Persetujuan pasien

Tekhnis pelaksanaan

PERALATAN

Gunting pembalut

Plaster

Bengkok/ kantong plastik

Pembalut

Alkohol 70 %

Betadine 10 %

Bensin/ Aseton

Obat antiseptic/ desinfektan

NaCl 0,9 %

Pincet anatomi 1

Pinchet chirurgie 1

Gunting Luka (Lurus)

Kapas Lidi

Kasa Steril

Kasa Penekan (deppers)

Mangkok / kom Kecil


Alat Tidak Steril

Alat Steril

Prosedur Pelaksanaan

Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.

Tempatkan alat yang sesuai.

Cuci tangan.

Buka pembalut dan buang pada tempatnya.

Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau NaCl.

Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.

Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.

Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.

Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.

Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril

Plester verban atau kasa.

Rapikan pasien.

Alat bereskan dan cuci tangan.

Catat kondisi dan perkembangan luka.

Perawatan Luka Kotor (decubitus)

Definisi :

Luka + Serum

Luka + Pus

Luka + Nekrose

Tujuan :

Mempercepat penyembuhan luka.

Mencegah meluasnya infeksi.

Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun orang lain.

Prosedur Perawatan Luka Kotor (decubitus)

Menyiapkan alat

Menyiapkan pasien

Perkenalkan diri

Jelaskan tujuan

Jelaskan prosedur perawatan pada pasien

Persetujuan pasien

Tekhnis pelaksanaan

PERALATAN

Gunting pembalut

Plaster

Bengkok/ kantong plastik

Pembalut

Alkohol 70 %

Betadine 2 %

H2O2, savlon

Bensin/ Aseton

Obat antiseptic/ desinfektan

NaCl 0,9 %

Pincet anatomi 1

Pinchet chirurgie 2

Gunting Luka (Lurus dan bengkok)

Kapas Lidi

Kasa Steril

Kasa Penekan (deppers)

Sarung Tangan

Mangkok / kom Kecil 2


Alat Tidak Steril

Alat Steril

Prosedur Pelaksanaan

Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.

Tempatkan alat yang sesuai.

Cuci tangan dan gunakan sarung tangan (mengurangi transmisi pathogen yang berasal dari darah). Sarung tangan digunakan saat memegang bahan berair dari cairan tubuh.

Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta kajilah luka becubitus yang ada.

Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.

Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.

Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.

Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon.

Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.

Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril.

Plester verban atau kasa.

Rapikan pasien.

Alat bereskan dan cuci tangan.

Catat kondisi dan perkembangan luka.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Cermat dalam menjaga kesterilan.

Peka terhadap privasi pasien.

Saat melepas atau memasang balutan, perhatikan tidak merubah posisi drain atau menarik luka.

Alat pelindung mata harus dipakai bila terdapat resiko kontaminasi okuler seperti cipratan mata.

Dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar